Total Pageviews

Thursday 22 February 2024

Cerita Misteri : Pengalaman aneh di tahun 2019

 

Pada tahun 2019, saya mengalami serangkaian peristiwa yang membuat saya merasa bingung dan terganggu. Awalnya, hampir setiap malam saya mendengar suara orang yang tampaknya melompat dari atas tembok ke tempat di belakang samping rumah saya, yang biasanya saya gunakan untuk menjemur pakaian. Rumah kami berbentuk kotak dengan dua kamar tidur yang saling berdekatan secara linier, dengan pintu yang menghadap ke ruang tamu dan ruang keluarga tanpa sekat. Hal ini memungkinkan saya untuk melihat televisi dari ruang tamu yang terletak di balik dinding kamar mandi. Di samping kamar belakang adalah dapur, yang berdekatan dengan kamar mandi dan memiliki pintu keluar di samping rumah. Jendela kamar belakang menghadap ke samping rumah yang sudah ditutup dengan tembok.

Suara-suara ini membuat saya terganggu, terutama karena ketika saya mencoba untuk memeriksanya, tidak ada orang yang terlihat di sana. Meskipun demikian, suara langkah orang di atas atap yang sering terdengar saya abaikan.  Pada suatu waktu saya pernah meminta istri dan anak saya untuk mengintip lewat jendela kamar sementara saya dengan berbekal tongkat satpam meyergap dari pintu dapur.  Saya meminta mereka teriak untuk member tahu posisi maling jika memang ada dan saya tidak bisa melihatnya, karena kondisi yang kurang penerangan.  Dengan sigap saya menyeruak cepat dengan posisi siaga setelah membuka pintu.  Namun tidak ada apa-apa, tidak ada pergerakan atau apapun.  Saya mencoba memperhatikan sekeliling namun tidak menemukan tanda-tanda apapun atau keberadaan orang.  Setelah yakin aman maka saya kembali masuk dan menemukan istri dan anak-anak sedang duduk di sofa ruang televise.  “Heh, gimana tadi? Gak liat sesuatu?” tanyaku ke mereka dengan sedikit heran.  “boro-boro pah, orang tadi mama langsung kabur, jadi kita ikutan kabur kesini..” kata anakku yang besar.  “yah.. pantesan tadi sepi-sepi aja..” jawabku.   “Takut... nanti pas buka gorden tahu-tahunya ada wajah di jendela..” jawab istriku senyum-senyum.. jadi setelah kejadian itu aku mengabaikan jika mendengar suara-suara aneh di belakang atau di atap.

Hari itu sudah agak siang, sekita jam tujuh pagi.  Anak-anak dan istriku sudah berangkat ke sekolah dan kantor.  Aku mengambil handuk dan bersiap mandi, namun badanku rasanya agak aneh.  Tidak biasanya aku merasa kedinginan, padahal biasanya aku mandi jam tiga atau empat pagi dan tidak pernah kedinginan.  “Mungkin badan lagi drop..” kataku dalam hati.  Aku meneruskan mandiku dan... AArrhhh... aku mengerang kesakitan.  Kedua telapak tanganku terasa begitu sakit seperti di tusuk=tusuk jarum saat aku menyiram air ke tubuhku.  Aku coba abaikan dan meneruskan mandi, tapi sakitnya semakin terasa jadi aku memutuskan untuk menyelsaikan mandiku tanpa sabunan.

Hari berikutnya pun sama.  Sabtu dan minggu, setiap aku mandi aku berteriak menahan rasa sakit setiap kali mandi, sehingga istriku menanyakannya.  Aku juga tidak mengerti kenapa kedua telapak tanganku terasa sakit setiap kali mandi.  Tapi secara fisik aku merasa baik-baik saja.  Dan seninnya badanku demam dan jatuh sakit.  Yang kurasakan seperti sakit gejala typus yang pernah kualami dulu.  Jadi aku memutuskan untuk tidak ke dokter, tapi menitip ke istriku untuk membelikan obat untuk gejala typus.  Dan sakit itu berjalan selama dua minggu.  Namun di hari sabtu dan minggu badanku terasa enak dan sehat, nanti seninnya sakit lagi.  Di minggu kedualah aku merasa benar-benar sehat.

Namun pada seninya aku kembali sakit.  Kali ini perutku terasa sakit sekali sehingga aku tidak bangun dari tempat tidur.  Kali ini aku tidak tahu sakitnya apa karena aku belum pernah merasakan sakit seperti ini.  Aku pernah sakit maag, asam lambung dank ram usus.  Namun sakit kali ini beda dengan sakit-sakait sebelumnya itu.  Tapi aku tetap mengkonsumsi obat lambung dan menggunakan obat-obatan herbal juga untuk pengobatan.  Dan seperti biasa di hari sabtu sakitnya hilang, badanku sudah sehat kembali walau berat badanku mulai berkurang , karena selama aku sakit makanan sulit untuk masuk.  Sehingga aku minta di sediakan kurma untuk menjaga metabolisme agar tetap sehat walau hanya makan tiga butir setiap jam makan.  Di minggu kedua sakit lambung ini aku coba minum jamu kunyit untuk mengobati lambungku, tapi bukannya berkurang sakitnya malah semakin menjadi-jadi tidak ada jedanya.  Untungnya setelah dua minggu lambungku mulai enakkan tidak sakit lagi.  Dan itu terjadi di hari sabtunya.

Sabtu, minggu berlalu aku merasa sudah cukup sehat karena aku juga sudah bisa makan normal.  Perutku tidak lagi sakit dan mual, begitu juga saat aku makan.    Aku punya kebiasaan bangun di malam hari untuk buang air kecil.  Itu biasa terjadi antara jam satu sampai dengan jam tiga pagi.  Begitu juga senin itu.  Malam itu aku terbangun, kebetulan aku tidur sendirian di kamar depan, istriku tidur bersama dengan anak-anak di kamar belakang.  Saat aku bangun telapak kakiku terasa sakit sekali.  Setiap kali aku bangun berdiri, telapak dan punggung kaki kananku sakit sehingga aku terjatuh lagi karena tidak bisa menahan rasa sakitnya.  Karena sudah kebelet aku berusaha untuk bangun dengan sedikit mengerang untuk menambah tenaga.  Namun sia-sia bukannya berhasil malah suaraku membangunkan istriku dan menghampiriku.  “Kenapa pa?” Tanya istriku.  “ Gak tahu nih, kaki sakit banget..” kataku sambil memegang kaki kananku dan mengelus posisi yang sakit.  Istriku mengambil minyak gosok dan kakiku.  “arrgghh.. sakit.” Kataku.  “Cuma di oles koq, gak di teken..” kata istriku.    Iya, tapi sakit banget..” kataku.  Akhirnya aku sendiri yang mengoleskannya.  Dan dengan rasa sakit yang masih terasa aku merangkak ke kamar mandi untuk buang air kecil.

Sebenarnya aku agak bingun dengan sakitku kali ini.  Karena rasanya sakit sekali, aku coba berfikir apa ini karena tidak mungkin asam urat karena pisisinya bukan di persendian. Dan selama ini juga aku belum pernah bermasalah dengan asam urat, kolesterol ataupun gula darah.  Sebelumnya aku rutin memeriksa darahku dan hasilnya selalu normal.  Kalaupun karena makanan rasanya aneh, karena sudah beberapa waktu makanku hanya kurma, baru dua hari ini aku bisa makan normal.  Walaupun agak bingung tapi aku anggap saja aku asam urat jadi aku kembali makan kurma dan minum air putih seperti sebelumnya.  Dan di hari sabtu sakitnya hilang, aku kembali beraktifitas normal.  Dan senin atau selasa sakitnya kembali datang.  Setelah sakit yang pertama selesai setelah beberapa waktu, aku lupa waktunya tapi setiap hari sabtu dan minggu sakitnya pasti hilang dan sembuh.

Berikutnya sakitnya berpindah-pindah, setelah di telapak dan punggung kaki kanan sembuh, berikutnya pindah di bawah pegelangan jempol kaki sebelah kiri.  Sakitnya sma seperti kecengklak.  Rasa sakitnya sama seperti waktu aku main bola tanpa sepatu dan jempolnya ketarik.  Aku mulai curiga dengan sakitku, karena ini tidak normal menurutku.  Selain sakitnya berpindah-pindah, aku juga tidak kemana-mana dan tidak ngapa-ngapain jadi tidak mungkin kakiku terkilir.  Kali ini aku biarkan saja sakitnya.  Kutahan rasa sakit sambil melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.  Dan benar saja setelah sakit di bawah pergelangan jempol kaki selesai pindah ke sebelahnya, di bawah pergelangan telunjuk kaki, setelah itu selesai pindah lagi sebelahnya.. begitu terus setelah sampi ke kelingking, berikutnya semua bagian itu sakit.  Kali aku coba mencerna apa yang terjadi.  Termasuk coba untuk merukyah diri sendiri setiap saat. 

Aku coba mencari tahu apakah aku pernah menyakiti seseorang akhir-akhir ini? Masalahnya aku jarang sekali keluar rumah dan berinteraksi dengan orang-orang setelah resign.  Waktuku lebih banyak kuhabiskan di rumah bersama keluarga.  Jadi aku tidak bisa menemukan apa yang bisa membuat orang ingin melakukan hal-hal seperti ini kepadaku.  Karena tidak mendapatkan jawaban jadi mengabaikannya tapi sakitnya terus berpindah hingga ke lutut kiriku.  Kali ini rasanya seperti dengkul kita baru saja menabrak mobil saat kita di bonceng motor.  Saya pernah merasakan itu ketika di bonceng teman sekitar belasan tahun yang lalu.  Tapi kali ini rasanya jauh lebih sakit yang membuat aku tidak bisa menggerakkan kakiku.  Jadi kaki kirikku tidak bisa di tekuk jika sudah lurus dan begitu juga sebaliknya.  Rasanya sakit sekali.

Karena sudah terlalu lama sakit yang ku derita, istriku berinisiatif untuk memanggil tukang urut yang kebetulan masih tetangga.  Awalnya aku menolak, tapi karena setelah istriku berangkat kerja ternyata tukang urutnya dating jadi mau tidak mau aku di urut.  Dan jadilah kedua kakiku di urut.  Malamnya setelah di urut kedua kakiku benar-benar sakit tidak karuan.  Bahkan kali ini aku benar-benar tidak bisa bangun dari tempat tidur, dan sakitnya benar-benar tanpa jeda.  Bukan nyut-nyutan sakitnya tapi terus menerus dan luar biasa. Selama beberapa hari aku merasakan sakit ini dan sudah tidak bisa bangun lagi sehingga untuk makan dan minum di taroh di samping tempat tidurku, dan begitu juga untuk buang air kecil.  Aku minta di sediakan botol mineral kosong ukuran satu liter.  Kadang-kadang aku memaksa ke kamar mandi dengan menggunakan skateboard anakku untuk ke kamar mandi.

Sakit ini berlangsung beberapa minggu, hingga rekan-rekan kerja istriku datang untuk menjengukku namun tidak ada perubahan sakitnya.  Sementara adikku beberapakali datang untuk menemaniku selagi aku sendiri di siang hari.  Hingga pada akhirnya keluarga istriku mengetahui kondisi sakitku dan memaksaku untuk berobat ke dokter.  Dengan di gotong aku di bawa ke klinik untuk di periksa.  Namun hasil pemeriksaan klinik menunjukkan kondisiku baik-baik saja.  Hasil laboratorium pemeriksaan darah menunjukkan kondisiku sehat dan normal.  Karena kondisiku yang parah tidak bisa jalan, bahkan tidak bisa berdiri kami meminta surat rujukan untuk pemeriksaan lebih lanjut.  Seharian saya di rumah sakit menunggu hasil lab yang lebih lengkap.  Sementara aku menunggu dengan infusan yang berisi obat pereda nyeri dan cairan.  Dan setelah menunggu seharian, di waktu maghrib hasil lab keluar, dan hasilnya...... Normal.... Sehat... tidak ada penyakit apapun.  Kolesterol, asam urat, gula darah dll entah apa itu karena terlalu banyak.. semuanya menunjukkan kondisi yang sehat.  Begitulah karena tidak ada penyakitnya maka akupun di pulangkan dengan di berikan obat pereda nyeri  selama ada obat pereda nyeri itu aku berusaha melatih kakiku untuk bisa berdiri dan berjalan.  Dan akhirnya berhasil  setelah obat pereda nyerinya habis aku sudah bisa berjalan lagi, walau masih sempoyongan dan tidak normal..  dan saat menonton berita di tv, ada berita tentang Corona yang melanda China.

Monday 12 February 2024

Politik Dinasti dan Demokrasi di Indonesia

 Politik Dinasti di Indonesia selalu menjadi isu yang sering di henbuskan dalam ranah politik di negeri ini. Fenomena di mana anggota keluarga pejabat publik atau anggota partai sering kali mengikuti jejak orang tua atau kerabat dekat mereka dalam dunia politik telah menjadi topik hangat dalam diskusi politik. Hal ini seringkali menimbulkan perdebatan mengenai kemungkinan adanya pemberian hak istimewa atau kesempatan yang tidak adil bagi mereka yang memiliki hubungan keluarga dengan pejabat publik yang berkuasa.

Adanya kecenderungan politik dinasti tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga umum ditemui di banyak negara demokratis lainnya, termasuk Amerika Serikat. Contohnya, keluarga Kennedy, Clinton, dan Bush yang memiliki anggota keluarga yang aktif dalam dunia politik, baik di tingkat lokal maupun nasional. Namun, di negara-negara tersebut, penerimaan masyarakat terhadap fenomena ini cenderung berbeda. Beberapa melihatnya sebagai bentuk kesinambungan dalam pelayanan publik yang diwarisi dari keluarga, sementara yang lain menganggapnya sebagai bentuk nepotisme atau kesempatan yang tidak adil.

Di Indonesia, terutama saat ini, perdebatan tentang politik dinasti seringkali terfokus pada keluarga Presiden Jokowi. Meskipun banyak anggota keluarga Jokowi yang terlibat dalam politik, baik di tingkat lokal maupun nasional, penting untuk dicatat bahwa mereka juga harus melewati proses yang sama dengan kandidat lain dalam mendapatkan posisi politik mereka. Namun demikian, keberadaan orang tua yang berada dalam posisi berpengaruh tentu memberikan pengaruh dan akses yang lebih besar dalam dunia politik.

Selain itu, perlunya mempertanyakan sistem politik yang ada menjadi hal yang sangat penting. Sistem politik yang transparan, akuntabel, dan merata dalam memberikan kesempatan bagi semua warga negara adalah kunci untuk mengatasi masalah politik dinasti. Pendidikan politik yang baik juga perlu ditingkatkan agar masyarakat dapat memahami pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kualifikasi dan visi, bukan hanya karena hubungan keluarga atau kekuatan politik tertentu.

Integritas dan independensi lembaga-lembaga pengawas, seperti lembaga legislatif, juga harus diperkuat untuk memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan kekuasaan atau fasilitas negara yang terjadi dalam proses politik. Konflik kepentingan dan praktik-praktik korupsi harus ditekan dengan keras agar proses politik berjalan secara adil dan demokratis.

Mengakhiri praktik politik dinasti bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen untuk memperbaiki sistem politik yang ada, serta meningkatkan kesadaran politik masyarakat, kita dapat menuju ke arah yang lebih baik dalam memperkuat demokrasi dan keadilan politik di Indonesia.

The Ever-Evolving Nature of Knowledge

 

Knowledge is not stagnant; it is a dynamic force that constantly evolves with time and understanding. To believe otherwise is to overlook the essence of knowledge itself. Let's delve into why the growth of knowledge is not just beneficial but essential for our intellectual and societal progress.

 

1. Adaptation to Change

The world around us is in a perpetual state of flux. New discoveries, technological advancements, and cultural shifts shape our understanding of the world. As such, knowledge must adapt to keep pace with these changes. Embracing the evolving nature of knowledge allows us to stay relevant and responsive to the needs of our time.

 

2. Expansion of Horizons

The pursuit of knowledge knows no bounds. Each breakthrough opens new vistas of exploration, inviting us to delve deeper into the mysteries of the universe. By recognizing that knowledge is boundless, we free ourselves from the constraints of ignorance and embrace the endless possibilities that lie ahead.

 

3. Critical Reflection and Revision

A fundamental aspect of knowledge is its susceptibility to scrutiny and refinement. What we once held as true may be challenged by new evidence or perspectives. This process of critical reflection and revision is not a sign of weakness but a testament to the robustness of the scientific method. It is through questioning and reevaluation that knowledge advances and matures.

 

4. Innovation and Creativity

The evolution of knowledge fuels innovation and creativity. As we build upon existing foundations, we uncover novel insights and solutions to age-old problems. By encouraging a culture of exploration and experimentation, we pave the way for groundbreaking discoveries that propel humanity forward.

 

5. Ethical Responsibility

With the power of knowledge comes great responsibility. It is incumbent upon us to wield knowledge ethically and responsibly. This entails acknowledging the limitations of our understanding, respecting diverse viewpoints, and ensuring that knowledge is used for the betterment of society as a whole.

 

In conclusion, the notion that knowledge must evolve is not a condemnation of past wisdom but a celebration of our capacity for growth and discovery. Let us embrace the ever-evolving nature of knowledge, for it is through continuous learning and adaptation that we truly unlock the boundless potential of the human intellect.

 

#KnowledgeEvolution #IntellectualProgress #ContinuousLearning #InnovationMatters