Total Pageviews

Monday, 29 December 2014

NGEPRINT EPSON LEMOOOT...

Bisnis digital printing di tingkat pemula ternyata banyak kendala yang di temui, kadang bisa bikin stress juga lho...pengenya sih modal cekak bisa usaha akhirnya pake printer infus yang murah tapi berkualitas..hehe..

Ada baberapa kendala yang saya temui dalam bisnis ini gan..dan untungnya jaman sekaran ini Kakek Segala Tahu udah online jadi saya bisa tanya sama kakek segala tahu buat ngatasin masalah-masalahnya..

Ada 2 masalah yang mau saya share nih gak yang biasanya di temuin,
1. Warna Cetakkan tidak sesuai dengan designnya..
Nah ini gan, awalnya saya bingung .. di utak atik tuh design .. ampe pagi tetep aja warna yang kecetak beda sama yang di design .. setelah saya tanya sama kakek segala tahu, ternyata masalahnya di printer gan..karena saya pake printer sakit, karena di infus gak..hehe.. ternyata tuh selang infusnya masuk angin alias bolong-bolong … tintanya gak mengalir dengan lancar.. Makanya hasil cetakan warnya gak maksimal..
Nah ini kata mbah google, nama lain dari kakek segala tahu gan....
1. Hidupkan printer
2. Klik Start - Devices and Printers
3. Klik kanan pada nama printer
4. Klik Printing Preferences
5. Klik tab Perawatan (Maintenance)
6. Klik Pembersihan Tingkat Dalam, melancarkan mulut semprot yang tak dapat dibersihkan dengan pembersihan biasa
7. Pilih Hitam (Black), hal ini dilakukan apabila hanya tinta berwarna hitam saja yang mengalami masuk angin, apabila tinta black dan color bermasalah maka pilih Semua Warna BK, C, M, Y (A).
8. Klik Laksanakan dan klik OK
9. Lakukan langkah 6, 7 dan 8 berkali-kali hingga sluruh bagian selang infus tinta benar-benar sudah terisi tinta dan tidak ada lagi sela udarah didalamnya.
Sebagai tambahan gan, kalo ente pake eson yang gak kompatible sama cara di atas ente bisa pake head cleaning buat ngebersihin selang infusnya supaya terisi tinta.
2.  Ngeprint lemot.
Nah gan ini juga terjadi sama saya...waktu mau ngeprint pake fotoshop, lemooot banget tuh komputer..tadinya saya kirain komputer saya yang lemot ternyata setelah tanya sama kakek segala tahu itu justru di program printernya...nah ini nih solusi buat ngatasin ngeprint lemot saat pake fotoshop..
Cari File EPAUDF01.AUD di folder printernya gan, cari di direktori C atau program.. Tapi karena ane gak mau pusing cari pake mata..jadi ane search aja tuh file..trus..Hapus...Manjur gan...print saya normal lagi..
Ternyata tuh file gak boleh lebih dari 1 MB.  Klo udah sampe 1 MB bikin perintah print epson jadi lambat jadi klo lambat lagi apus aja lagi gan..hehe
Semoga bermanfaat...........................


Monday, 15 December 2014

Pemikiran Gus Dur tentang Ucapan Natal

Senin, 15 Desember 2014, 16:28 WIB 

EPA/Ardiles Rante
Presiden RI ke-enam, Gus Dur.
Presiden RI ke-enam, Gus Dur.
A+ | Reset | A-
REPUBLIKA.CO.ID, Harlah, Natal dan Maulid
Penggunaan ketiga kata di atas dalam satu nafas, tentu banyak membuat orang marah. Seolah-olah penulis menyamakan ketiga peristiwa itu, karena bagi kebanyakan kaum Muslimin, satu dari yang lain sangat berbeda artinya. Harlah (hari lahir) digunakan untuk menunjuk kepada saat kelahiran seseorang atau sebuah institusi. Dengan demikian, ia memiliki 'arti biasa' yang tidak ada kaitannya dengan agama.
Sementara bagi kaum Muslimin, kata Maulid selalu diartikan saat kelahiran Nabi Muhammad Saw. Dan kata Natal bagi kebanyakan orang, termasuk kaum Muslimin dan terlebih-lebih kaum Nasrani, memiliki arti khusus yaitu hari kelahiran Isa Almasih.
Karena itulah, penyamaannya dalam satu nafas yang ditimbulkan oleh judul di atas, dianggap 'bertentangan' dengan ajaran agama. Karena dalam pandangan mereka, istilah itu memang harus dibedakan satu dari yang lain. Penyampaiannya pun dapat memberikan kesan lain, dari yang dimaksudkan oleh orang yang mengucapkannya.

Kata Natal, yang menurut arti bahasanya adalah sama dengan kata harlah, hanya dipakai untuk Nabi Isa Almasih belaka. Jadi ia mempunyai arti khusus, lain dari yang digunakan secara umum, seperti dalam bidang kedokteran, seperti perawatan pre-Natal yang berarti 'perawatan sebelum kelahiran. Yang dimaksud dalam peristilahan ‘Natal' adalah saat Isa Almasih dilahirkan ke dunia oleh 'perawan suci' Maryam.
Karena itulah ia memiliki arti tersendiri, yaitu saat kelahiran anak manusia bernama Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia. Karena kaum Nasrani mempercayai adanya dosa asal. Anak manusia yang bernama Yesus Kristus itu sebenarnya adalah anak Tuhan, yang menjelma dalam bentuk manusia, guna memungkinkan 'penebusan dosa' tersebut.
Karena itu penjelmaannya sebagai anak manusia itu disebut juga oknum, yang merupakan salah satu dari oknum roh suci dan oknum Bapa yang ada di surga.

Sedangkan Maulid adalah saat kelahiran Nabi Muhammad Saw. Pertama kali dirayakan kaum Muslimin atas perintah Sultan Shalahuddin al-Ayyubi dari Dinasti Mamalik yang berkebangsaan Kurdi itu. Dengan maksud untuk mengobarkan semangat kaum Muslimin, agar menang dalam perang Salib (Crusade), maka ia memerintahkan membuat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad tersebut, enam abad setelah Rasulullah wafat.
Peristiwa Maulid itu hingga kini masih dirayakan dalam berbagai bentuk, walaupun Dinasti Sa'ud melarangnya di Saudi Arabia. Karya-karya tertulis berbahasa Arab banyak ditulis dalam puisi dan prosa untuk 'menyambut kelahiran' itu.

Karenanya dua kata (Natal dan Maulid) yang mempunyai makna khusus tersebut, tidak dapat dipersamakan satu sama lain, apapun juga alasannya. Karena arti yang terkandung dalam tiap istilah itu masing-masing berbeda dari yang lain, siapapun tidak dapat membantah hal ini.
Sebagai perkembangan 'sejarah ilmu', dalam bahasa teori Hukum Islam (fiqh) kedua kata Maulid dan Natal adalah 'kata yang lebih sempit maksudnya, dari apa yang diucapkan' (yuqlaqu al'am wa yuradu bihi al-khash).
Hal ini disebabkan oleh perbedaan asal-usul istilah tersebut dalam sejarah perkembangan manusia yang sangat beragam itu. Bahkan tidak dapat dipungkiri, bahwa kata yang satu hanya khusus dipakai untuk orang-orang Kristiani, sedangkan yang satu lagi dipakai untuk orang-orang Islam.
******
Natal, dalam kitab suci Alquran disebut sebagai yauma wulida (hari kelahiran, yang secara historis oleh para ahli tafsir dijelaskan sebagai hari kelahiran Nabi Isa, seperti terkutip: "Kedamaian atas orang yang dilahirkan (hari ini)" (salamun yauma wulid) yang dapat dipakaikan pada Beliau atau kepada Nabi Daud.
Sebaliknya, firman Allah dalam surat al-Maryam: "Kedamaian atas diriku pada hari kelahiranku" (al-salamu ‘alaiyya yauma wulidtu), jelas-jelas menunjuk kepada ucapan Nabi Isa. Bahwa kemudian Nabi Isa 'dijadikan' Anak Tuhan oleh umat Kristiani, adalah suatu hal yang lain lagi, yang tidak mengurangi arti ucapan Yesus itu.
Artinya, Natal memang diakui oleh kitab suci Alquran, juga sebagai kata penunjuk hari kelahiran Beliau, yang harus dihormati oleh umat Islam juga. Bahwa, hari kelahiran itu memang harus dirayakan dalam bentuk berbeda, atau dalam bentuk yang sama tetapi dengan maksud yang berbeda, adalah hal yang tidak perlu dipersoalkan. Jika penulis merayakan Natal adalah penghormatan untuk beliau dalam pengertian yang penulis yakini, sebagai Nabi Allah Swt.

Sedangkan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi (Saladin the Saracen), penguasa dari wangsa Ayyub yang berkebangsaan Kurdi atau non-Arab itu, enam abad setelah Nabi Muhammad saw wafat, harus berperang melawan orang-orang Kristiani yang dipimpin Richard berhati singa (Richard the Lion Heart) dan Karel Agung (Charlemagne) dari Inggris dan Prancis untuk mempertanggungjawabkan mahkota mereka kepada Paus, melancarkan perang Salib ke tanah suci.
Untuk menyemangatkan tentara Islam yang melakukan peperangan itu, Saladin memerintahkan dilakukannya perayaan Maulid Nabi tiap-tiap tahun, di bulan kelahiran beliau. Bahwa kemudian peringatan itu berubah fungsinya, yang tidak lagi mengobarkan semangat peperangan kaum Muslimin, melainkan untuk mengobarkan semangat orang-orang Islam dalam perjuangan (tidak bersenjata) yang mereka lakukan, itu adalah perjalanan sejarah yang sama sekali tidak mempengaruhi asal-usul kesejarahannya.

Jadi jelas bagi kita, kedua peristiwa itu jelas mempunyai asal-usul, dasar tekstual agama dan jenis peristiwa yang sama sekali berbeda. Ini berarti, kemerdekaan bagi kaum Muslimin untuk turut menghormati hari kelahiran Nabi Isa, yang sekarang disebut hari Natal. Mereka bebas merayakannya atau tidak, karena itu sesuatu yang dibolehkan oleh agama.
Penulis menghormatinya, kalau perlu dengan turut bersama kaum Kristiani merayakannnya bersama-sama. Dalam literatur fikih, jika kita duduk bersama-sama dengan orang lain yang sedang melaksanakan peribadatan mereka, seorang Muslim diperkenankan turut serta duduk dengan mereka asalkan ia tidak turut dalam ritual kebaktian.
Namun hal ini masih merupakan 'ganjalan' bagi kaum Muslimin pada umumnya, karena kekhawatiran mereka akan 'dianggap' turut berkebaktian yang sama. Karena itulah, kaum Muslimin biasanya menunggu di sebuah ruangan, sedangkan ritual kebaktian dilaksanakan di ruang lain. Jika telah selesai, baru kaum Muslimin duduk bercampur dengan mereka untuk menghormati kelahiran Isa Almasih.

Inilah 'prosedur' yang ditempuh oleh para pejabat kita tanpa mengerti sebab musababnya. Karena jika tidak datang melakukan hal itu, dianggap 'mengabaikan' aturan negara, sebuah masalah yang sama sekali berbeda dari asal-usulnya. Sementara dalam kenyataan, agama tidak mempersoalkan seorang pejabat datang atau tidak dalam sebuah perayaan keagamaan.
Karena jabatan kenegaraan bukanlah jabatan agama, sehingga tidak ada keharusan apapun untuk melakukannya. Namun seorang pejabat, pada umumnya dianggap mewakili agama yang dipeluknya. Karenanya ia harus mendatangi upacara-upacara keagamaan yang bersifat ‘ritualistik', sehingga kalau tidak melakukan hal itu ia akan dianggap ‘mengecilkan' arti agama tersebut.
Ini adalah sebuah proses sejarah yang wajar saja. Setiap negara berbeda dalam hal ini, seperti Presiden AS yang tidak dituntut untuk mendatangi peringatan maulid Nabi Saw. Di Mesir umpamanya, Mufti kaum Muslimin--yang bukan pejabat pemerintahan--mengirimkan ucapan selamat Natal secara tertulis, kepada Paus Shanuda (Pausnya kaum Kristen Coptic di Mesir).
Sedangkan kebalikannya terjadi di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, bukan pada hari Maulid Nabi saw. Padahal di Indonesia pejabat beragama Kristiani, kalau sampai tidak mengikuti peringatan Maulid Nabi saw akan dinilai tidak senang dengan Islam, dan ini tentu berakibat pada karier pemerintahannya.
Apakah ini merupakan sesuatu yang baik atau justru yang buruk, penulis tidak tahu. Kelanjutan sejarah kita sebagai bangsa, akan menunjukkan kepada generasi-generasi mendatang apakah arti moral maupun arti politis dari 'kebiasaan' seperti itu.

Di sini menjadi jelas bagi kita, bahwa arti pepatah lain padang lain ilalang, memang nyata adanya. Semula sesuatu yang mempunyai arti keagamaan (seperti perayaan Natal), lama-kelamaan 'dibudayakan' oleh masyarakat tempat ia berkembang. Sebaliknya, semula adalah sesuatu yang 'dibudayakan' lalu menjadi berbeda fungsinya oleh perkembangan keadaan, seperti Maulid Nabi saw di Indonesia.
Memang demikianlah perbedaan sejarah di sebuah negara atau di kalangan suatu bangsa. Sedangkan di negeri lain orang tidak pernah mempersoalkannya baik dari segi budaya maupun segi keyakinan agama. Karenanya, kita harus berhati-hati mengikuti perkembangan seperti itu. Ini adalah sebuah keindahan sejarah manusia, bukan? 

Jerussalem, 20 Desember 2003

Oleh Abdurrahmad Wahid
Penulis adalah Ketua Umum Dewan Syura DPP PKB
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/12/15/ngmaaw-pemikiran-gus-dur-tentang-ucapan-natalhttp://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/14/12/15/ngmaaw-pemikiran-gus-dur-tentang-ucapan-natal

Tuesday, 9 December 2014

SABLON DIGITAL KAOS COMBED, MUG DAN PIRING

FARAVA DIGITAL PRINTING

Cetak Fotomu atau designmu di kaos combed
dengan harga menarik
MURAH MERIAH..

BUAT KAMU YG MAU BUAT KAOS SERAGAM BUAT GENG KAMU..
ATAU KAOS COUPLE DENGAN DESIGN DAN GAMBARMU SENDIRI..

AYO BURUAN ORDER...
KAMU BISA KIRIM GAMBAR ATAU FOTO KAMU YANG AKAN DICETAK MELALUI
WA : 0878-888-48-235 atau
PIN 535d8645

UKURAN GAMBAR A4
KAOS COTTON COMBED...KUALITAS OKE..

DAFTAR HARGA

UKURAN HARGA    
DEWASA L  75,000.00   
 M  75,000.00 
 S  75,000.00   
ANAK-ANAK 1  60,000.00 
 2  60,000.00 


note :
Untuk kaos lengan panjang kena tambahan harga Rp. 10.000,00
untuk kaos warna kena tambahan harga Rp. 15.000,00
untuk ukuran XL ke atas nambah Rp. 10.000,00
Untuk pembelian lebih dari 5 pcs ada potongan harga lagi lho.....
harga belum termasuk Ongkir ya..


BURUAN YAAAA...JANGAN PAKE LAMA...





Special offer untuk Mug Cetak digital
Rp. 18.000/pc minimal pemesanan 100 pcs
harga satuan @ Rp. 25.000,-






terima order juga untuk PIN, Sticker Glossy, gantungan Kunci dan Tempelan KulKas, Design Logo


bagi yang minat silakan di order :
PIN bb : 535D8645
WA :  0878-888-48-235
untuk Mug, silakan kirim design anda dengan ukuran 8 x 20 cm
tinggi 8 cm dan lebar 20 cm

Wednesday, 19 November 2014

AGAMA, IDENTITAS ATAUKAH AMALAN ?

Agama seringkali di jadikan alat untuk melegitimasi perbuatan seseorang atau kelompok tertentu dalam melakukan aksi ataupun untuk mencapai tujuannya.  Karena agama mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap penganutnya, oleh sebab itulah isu agama menjadi isu yang paling sering di angkat untuk memobilisasi massa dan memainkan emosi penganutnya untuk menciptakan sentimen negatif.

Agama mayoritas di setiap negara, atau wilayah merupakan yang paling sering di jadikan alat propaganda dan sentimen negatif terhadap isu-isu tertentu.  Dan dengan cepat akan menimbulkan reaksi oleh para penganutnya, terutama bagi mereka yang memiliki fanatisme buta.  Sebagai contoh, di Indonesia isu-isu agama Islam menjadi barang dagangan yang paling sering di angkat atau di jual dalam politik maupun mencari dukungan publik.  Kualitas seorang pemimpin seringkali di abaikan karena sentimen agama yang di munculkan ini.  Sehingga ketika setiap pemimpin yang seharusnya berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik dan memberikan yang terbaik untuk dapat di pilih, saat ini justru sebaliknya, mereka cukup mengangkat isu agama dan rasial lainnya dalam persaingan menjadi pemimpin.  Dan lagi-lagi masyarakat terjebak dalam isu agama ini tanpa melihat kualitas kepemimpinan seseorang.  Dan hingga saat ini isu agama masih menjadi idola dan strategi utama dalam setiap pemilihan kepala daerah maupun pemilihan pemimpin secara nasional.

Di negara lain, dari berita-berita yang kita baca. Di belahan dunia lainpun sepertinya tidak jauh berbeda.  Seperti di India yang mayoritas penduduknya beragama hindu, atau di Eropa dan Amerika yang mayoritasnya pemeluk Nasrani.  Agama mayoritas menjadi alat propaganda yang manjur dalam membangun sentimen masyarakat dan mencari dukungan publik.

Kenapa hal itu bisa terjadi? Saya berpendapat karena Agama telah tereduksi oleh sifat manusia dan di jadikan identitas semata.  Sehingga seringkali timbul emosi dan sentimen yang muncul bila ada isu yang menyinggung Agama yang mereka anut.  Identitas agama ini hampir sama dengan identitas kedaerahan, suku dan kelompok yang harus mereka bela dan pertahankan.  Walaupun dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari jauh dari ajaran agamanya, namun seseorang rela berkorban dengan nyawa sekalipun jika menyangkut masalah agama itu sendiri.

Sebagai pribadi saya berpendapat Agama adalah tuntunan bagi seseorang untuk bertingkah laku, baik bicara, berbuat dan lain sebagainya dalam kehidupan ini.  Agama adalah pembentuk akhlak dalam berbagai bidang kehidupan.  Agama mengajarkan dan mengatur berbagai sendi kehidupan di masyarakat.  Dengan berlandaskan kepada ke Tuhanan atau pengabdian pada sang Pencipta.  Agama hadir untuk di amalkan dalam kehidupan sehari-hari bukan untuk di jadikan identitas semata.

Pengorbanan dan pembelaan yang tinggi terhadap agama adalah ketika seseorang mampu menjalankan ajaran agamanya tersebut di tengah-tengah masyarakat yang bertentangan dengan ajaran agamanya tersebut.  Bagaimana kita bisa menolak untuk korupsi atau bahkan melawan korupsi di tengah-tengah masyarakat yang menjadikan korupsi sebagai hal yang biasa.  Bagaimana kita bisa jujur dalam dunia yang penuh dengan kebohongan.  Itu adalah perjuangan yang harus di lakukan pemeluk agama dalam membela agamanya tersebut.  Karena pemahaman dan pengamalan para pemeluk agama ini akan menjadi identitas agama itu sendiri bagi orang lain.  Sebagai contoh, bagaimana orang-orang di Eropa dan Amerika yang melihat Islam sebagai agama yang barbar ketika para pemeluknya melakukan kebrutalan di negara-negara yang mayoritas pemeluknya Islam. Bukan dari substansi ajaran Islam secara keseluruhan.

Agama sebagai Identitas sebuah bangsa

Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, menjadi salah satu contoh dan tolok ukur dalam menilai indentitas Islam oleh masyarakat dunia.  Islam akan di nilai dari personifikasi ajaran islam kedalam kehidupan masyarakat kita.  Akhlakul Karimah sebagai perwujudan dari pengamalan ajaran Islam akan menjadi identitas Islam itu sendiri.  Islam bukanlah sekedar simbolisasi yang bisa menyebabkan kita terjebak dalam ritual-ritual yang simbolis, sehingga tidak teraktualisasi dalam akhlak dan perilaku yang baik dan menjadi tauladan bagai pemeluk agama lain.

Ulama menjadi faktor penting dalam membentuk Identitas Islam di Indonesia.  Ulama yang merupakan pewaris Nabi menjadi tauladan utama dalam berakhlak.  Dalam berbagai momen saya sering mendengar ceramah-ceramah para ulama yang merasa sedih karena sekarang ulama sudah tidak di dengar lagi oleh ummat.  Saya justru sedih jika ada ulama yang berkata demikian.  Kenapa? Karena itu tadi Ulama adalah pewaris Nabi, dan apa yang di wariskan Nabi, Kehormatankan? Atau Kekuasaan? Yang saya tahu ada dua hal yang di wariskan Nabi SAW kepada ummatnya? yaitu Al Qur’an dan As Sunnah.  Lalu ada hadist juga yang menyatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al Qur’an. Dan Sunnah sendiri artinya perbuatan-perbuatan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.  Maka jika para ulama minta di dengar dan di hormati oleh ummat sementara belum melakukan apa yang di wariskan oleh Nabi SAW maka sulit untuk bisa menjadikan Ulama sebagai tuntunan bagi ummat dan di dengarkan perkataannya.

Kehadiran Ulama di tengah-tengah masyarakat merupakan perwujudan dari kehadiran Rasulullah SAW, hal itu tercermin dalam sikap, perkataan, perbuatan dan perannya dalam masyarakat.  Jika para Ulama di Indonesia mampu menjadi pewaris Rasulullah SAW, maka Indonesia akan menjadi contoh Identitas Islam sebagai rahmatan lil alamin di dunia.  Ketika Ibadah bukan hanya sekedar ritualitas, tapi merupakan pembentuk karakter dan iman seseorang.  Seperti bulan yang memantulkan sinar matahari di malam hari. Begitulah peran Ulama dalam kehidupan saat ini.  Sebagai pantulan sifat dan akhlak Rasulullah SAW dalam mengejawantahkan ajaran beliau.

Pada prisnsipnya ketika agama hanya di jadikan identitas bagi pemeluknya maka dia hanya akan menjadi sombolisasi yang bisa menimbulkan kekacauan dan pertikaian karena adanya perbedaan baik dalam pemahaman agama itu sendiri maupun keyakinan.  Sementara jika agama mampu menjadi amalan dalam kehidupan sehari-hari dan pembentuk karakter dan sifat manusia untuk menciptakan pribadi-pribadi yang karomah, maka setiap orang akan berusaha menunjukkan yang terbaik dalam agamanya melalui perilaku dan akhlak yang terbaik.  Sehingga terwujud manusia yang berlomba-lomba dalam kebaikan (Fashtabikhul Khairat).  Dan agama sebagai identitas yang melekat pada diri kita akan terlihat dalam akhlakul karimah.

"kebaikan yang kita buat akan kembali kepada kita, begitu juga sebaliknya."

Tuesday, 11 November 2014

6 Kisah Cinta Paling Indah Sekaligus Tragis Dalam Sejarah

Berabad-abad setelah William Shakespeare mengajukan pertanyaan menggelitik, "apa itu cinta?", para ilmuwan akhirnya menemukan alternatif jawaban: otak manusia. 


Rasa itu berada dalam pikiran kita, sebuah emosi kompleks yang melibatkan 12 area spesifik otak -- yang membentuk jaringan cinta.

Di sisi lain, sejarah mencatat, cinta menjadi alasan sejumlah orang melakukan tindakan luar biasa. Kisah-kisah gairah tak berbalas dan kematian dalam drama ala Shakespeare sejatinya ada di kehidupan nyata.

Berikur 5 kisah cinta paling tragis dalam sejarah, seperti Liputan6.com kutip sebagian dari situsLiveScience:

1. Presiden AS Andrew Jackson dan Rachel Donelson

Rachel Donelson adalah Ibu Negara Amerika Serikat yang paling kontroversial. Ia menikahi Lewis Robard, tuan tanah dari Kentucky dan bercerai pada 1790, sebelum menjadi istri Andrew Jackson pada 1791.

Rachel percaya mantan suaminya telah mengurus proses perceraiannya. Namun, nyatanya, Lewis Robards tak secara resmi mengajukan cerai hingga 1793. Secara teknis, ia menjalani bigami -- menikah dengan 2 pria sekaligus.

Sontak, fakta itu menghebohkan. Di masa itu, bahkan perceraian yang mulus dianggap skandal.

Lawan politik  Andrew Jackson, para pendukung John Quincy Adams,  menggunakan masa lalu Rachel sebagai amunisi untuk menghalanginya maju sebagai presiden. Menyebutnya sebagai perempuan 'tak bermoral'.

Meski dilanda cobaan berat, baik Andrew Jackson maupun Rachel tetap bersatu. Setelah urusan beres, mereka menikah ulang pada 1794.

Namun, tekanan akibat masalah tersebut diduga membuat kesehatan Rachel bermasalah. Ia tak pernah melihat orang yang ia cintai menjadi presiden. Dua bulan sebelum Andrew Jackson disumpah menjadi Presiden ke-7 AS, ia meninggal akibat serangan jantung pada 22 Desember 1828.

Jackson yang sangat terpukul dengan kepergian istri tercinta dilaporkan tak beranjak dari sisi jasad Rachel, berharap ia akan hidup lagi.  Pada hari pemakaman Rachel, sekitar 10 ribu orang berkumpul. Kulit hitam dan putih, kaya ataupun miskin, sebuah simbol demokrasi yang dikampanyekan Andrew Jackson -- yang punya slogan terkenal, "Berikan pemerintahan kepada rakyat.".

Jasad Rachel dibalut gaun dan sandal putih, yang rencananya akan ia kenakan dalam pelantikan sang suami sebagai presiden.

Dalam sambutannya, Jackson yang berduka bicara, "Saat ini aku adalah Presiden AS dan dalam waktu tak lama aku akan memajukan negaraku. Aku bersyukur diberi kesempatan untuk membuatnya berada di sisiku di tempat yang terhormat, namun Yang Maha Kuasa lebih tahu, apa yang terbaik baginya," demikian seperti Liputan6.com kutip dari Firstladies.org.

Sejumlah media massa yang sebelumnya menyerang Rachel Jackson kini berduka atas kepergiannya. Salah satunya edisi 23 Desember 1828 Nashville Whig.  Sementara, The Washington Telegraphmenulis bahwa," AS telah kehilangan salah satu bagiannya yang penting."

Ratu Victoria dan Pangeran Albert

2. Ratu Victoria dan Pangeran Albert 

Cinta Ratu Victoria pada suaminya, Pangeran Albert -- pangeran tampan dari Jerman sangat mendalam. Selama 17 tahun bersama, pasangan tersebut dianugerahi 9 anak: 4 pria, 5 perempuan.

Hati Victoria hancur saat orang yang dicintainya meninggal dunia pada 1861. Setelah itu, di sepanjang hidupnya sang ratu mengenakan pakaian hitam. Hingga ia mangkat pada 1901.

Namun, menurut sejarawan Jane Ridley, seperti dikutip dari BBC, kisah cinta pasangan tersebut diwarnai perebutan kekuasaan. Albert mengambil tanggung jawab Victoria sebagai ratu saat kehamilan membuatnya menyingkir sejenak dari singgasana.

Suasana hati Victoria campur aduk tak karuan. Di satu sisi ia mengagumi kemampuan dan talenta suaminya, namun di sisi lain ia merasa kekuasaannya dirampas. Sementara, Albert tak tahan menghadapi ledakan kemarahan sang istri, diam-diam khawatir pasangannya itu mewarisi kegilaan George III.

Hubungan Victoria dengan anak pertamanya Bertie -- yang kemudian menjadi Edward VII sangat buruk.

Saat Bertie berusia 19 tahun, ia ikut latihan militer di Irlandia. Di sana seorang perempuan bereputasi buruk, Nellie Clifden diselundupkan ke tempat tidurnya.

Saat mendengar cerita itu, Pangeran Albert sangat kecewa, ia menyurati putranya itu, surat yang panjang berisi kekecewaan.

Ayah dan anak itu bertemu di Cambridge, keduanya berjalan bersama, bicara panjang, di tengah guyuran hujan. Albert kembali ke Windsor dalam kondisi sakit. Tiga pekan kemudian ia meninggal dunia.

Albert diduga sakit akibat tifus. Teori lain menyebut, ia menderita  penyakit Crohn. Setelahnya, Victoria menyalahkan Bertie. Ia tak tahan berada dekat-dekat penerus takhtanya itu. "Aku tak bisa melihatnya tanpa merasa begidik," tulis dia seperti dimuat BBC.

Selama 40 tahun berikutnya, Victoria mengenakan pakaian berkabung warna hitam dan jarang tampil di depan publik. Bagi rakyatnya ia adalah 'janda Windsor' yang tampak menyedihkan dan diselubungi duka.

Namun faktanya, menurut  Jane Ridley, ia berhasil mendidik secara luar biasa dan menuntun anak-anaknya dengan baik. 

Ines de Castro dan Raja Pedro

3. Ines de Castro dan Raja Pedro

Ines de Castro menjadi pembantu Putri Constance -- yang menikahi putra mahkota Portugal, Pedro. Sang pangeran yang tertarik dengan kecantikannya mulai mengabaikan istri resminya itu.

Setelah Constance meninggal dunia pada 1349, Pedo mencoba menjadikan Ines sebagai ratunya -- saat itu mereka sudah punya 3 anak. Namun, ayahnya, Raja Afonso IV menentangnya.

Raja Afonso IV yang berusaha menyingkirkan Ines mengirimkan para bawahannya lvaro Goncalves dan Diogo Lopes Pacheco ke Biara Santa Clara-a-Velha di Coimbra, di mana perempuan itu ditahan.

Ines dibunuh dan dipenggal di depan anaknya yang masih kecil. Aksi itu memicu perang saudara antara ayah dan anak. Saat mendengar berita itu, Pedro menangkap dua algojo itu pada 1361 dan mengeksekusi mereka di depan umum.

Pedro pun menjadi Raja Portugal pada 1357. Ia mengaku telah menikahi Ines diam-diam, dan mengangkatnya sebagai ratu. Legenda menyebut, ia menggali makam Ines dan memaksa seluruh pejabat dan abdinya mengucap sumpah setia pada ratu yang baru dengan cara mencium tengkorak tangannya.

Ines kemudian dimakamkan di Biara 4 Alcobaca, bersisian dengan Pedro yang mangkat pada 18 January 1367. Dua peti marmer yang indah dilengkapi relief kehidupan mereka. Juga janji Pedro bahwa mereka akan bersama até ao fim do mundo -- hingga akhir dunia.

Shah Jahan dan Mumtaz Mahal

4. Shah Jahan dan Mumtaz Mahal

Taj Mahal yang mahal dan megah dibangun oleh seorang raja yang patah hati ditinggal istri yang ia cintai.

Monumen itu dibangun pada Abad ke-7 oleh Shah Jahan sebagai makam bagi perempuan yang ia cintai Mumtaz Mahal.

Meski merupakan istri ketiga sang penguasa, Mumtaz Mahal menjadi favorit Shah Jahan. Saat pasangannya itu meninggal dunia saat melahirkan anaknya, ia cepat-cepat membangun Taj Mahal. Butuh waktu 23 tahun untuk menuntaskan bangunan itu.

Sang maharaja sebenarnya ingin membangun Taj Mahal yang lain untuk menjadi peristirahatannya terakhir. Bedanya, yang ini dibangun dari marmer hitam. Serba gelap. Sebagai tanda duka cita yang mendalam akibat ditinggal sang istri terkasih.

Kemudian, sang maharaja juga ingin membangun jembatan yang menghubungkan 2 Taj Mahal -- hitam dan putih -- melintasi Sungai Yamuna.  Namun, rencana itu kabarnya digagalkan oleh putranya.

Namun, para pejabat Archaeological Survey of India (ASI) menekankan, tak ada bukti sejarah yang membuktikan eksistensi Taj Mahal versi hitam. Menyebutnya, itu hanya cerita yang sering disampaikan pemandu wisata untuk menarik para pengunjung.

Heloise dan Abelard

5. Heloise dan Abelard

Penyair Inggris Alexander Pope membuat Heloise dan Abelard menjadi bagian dari literatur klasik. Namun, sejatinya itu adalah kisah nyata sepasang anak manusia yang berakhir tragis pada Abad ke-12.

Heloise d'Argenteuil adalah murid dari Peter Abelard -- filsuf, ahli teologi, sekaligus ahli logika terkemuda di zamannya yang lahir tahun 1079. Chambers Biographical Dictionary bahkan menyebutnya sebagai "Pemikir paling tajam dan teolog paling berani dari abad ke-12".

Meski usia mereka terpaut 20 tahun, keduanya jatuh cinta. Saat Heloise hamil, mereka melarikan diri dari Prancis ke Inggris -- tempat lahir Abelard.

Untuk melindungi perempuan yang ia cintai, Abelard menyelundupkan Heloise ke biara Argenteuil.

Paman Heloise sekaligus orang berpengaruh di Notre Dame,  Canon Fulbert yang murka mendengar hubungan mereka menyerang dan mengebiri Abelard -- yang belakangan memilih masuk biara.

Pasangan yang tinggal terpisah di biara berbeda setiap hari saling berkirim surat cinta hingga akhir hidupnya, meski keduanya tak akan pernah bertemu lagi

"Beberapa ratus tahun kemudian, Josephine Bonaparte, yang tersentuh kisah cinta keduanya memerintahkan jasad  Abelard dan Heloise dimakamkan bersama di pemakaman Pere Lachaise di Paris," demikian dikutip dari situs abelardandheloise.com. Lepas dari klaim tersebut, hingga kini makam pasangan itu masih jadi subjek kontroversi.

Cleopatra dan Mark Antony

6. Cleopatra dan Mark Antony

Mereka bertemu pada tahun 41 Sebelum Masehi, pada masa penuh gejolak di Republik Romawi.

Seorang ratu Mesir, Cleopatra menggoda jenderal perang berkuasa dan sudah menikah untuk memperkuat aliansi dengan Romawi: Mark Antony.

Cleopatra yang naik takhta pada usia 18 tahun adalah penguasa Mesir bersama ayahnya Ptolemeus XII, saudara laki-laki sekaligus suaminya: Ptolemeus XIII dan Ptolemeus XIV, dan akhirnya anaknya Caesarion. Ia berhasil mengatasi kudeta yang dirancang oleh pendukung saudara laki-lakinya dengan bersekutu dengan Julius Caesar dan lalu Mark Antony.

Cleopatra memiliki 1 anak dari Julius Caesar dan 3 anak dari Mark Antony.

Cleopatra dan putranya dari Julius Caesar, Caesarion mengunjungi Roma pada tahun 47 SM sampai tahun 41 SM dan hadir ketika Caesar dibunuh pada tanggal 15 Maret 44 SM. Cleopatra ingin putranya menjadi ahli waris Romawi, tetapi Caesar menolak dan lebih memilih cucu lelakinya, Oktavianus atau Octavian.

Kemudian Ratu Mesir itu bertemu dengan Mark Antony dan bersekutu dengannya. Mereka bahkan dikabarkan telah menikah berdasarkan ritus Mesir, meski sang mempelai pria masih terikat pernikahan dengan Octavia Minor.

Saat Oktavianus mengobarkan perang atas Mesir pada 31 Sebelum Masehi, Mark Antony dan Cleopatra bunuh diri.

Antony melakukan aksi bunuh diri dengan menikam dirinya dengan pedang pada tanggal 12 Agustus 30 SM. Sementara Cleopatra dengan cara memasukkan tangannya sendiri ke dalam keranjang penuh ular berbisa.

kutipan dari yahoo.com